Cari Apa Aja Di Sini

Google

Minggu, 23 Januari 2011

Seorang Anak, Orang Tuanya, dan Dunia Luar (Sebuah Analogi)

Pada suatu hari, seorang anak meminta izin orang tuanya untuk keluar rumah. Orang tuanya tidak secara langsung memberi izin, tetapi mereka hanya memperingatkan bahwa dunia luar itu sangat kejam. Mereka melarang anaknya pergi ke tempat yang tidak boleh dituju seperti tempat lokalisasi, sarang penipu dan pemalsu, dan lainnya. Si anak menurut. Ia tidak akan pernah mendatangi tempat terlarang tersebut.

Setelah berada di dunia luar, sang anak kagum dengan suasana lain yang ia rasakan. Ada orang berbicara dengan bahasa asing. Banyak orang yang menggunakan peralatan canggih yang tidak dia mengerti, tetapi dia paham betul bahwa peralatan tersebut sangat membantu kehidupan orang yang memilikinya.

Setelah puas berkeliling dia pulang kerumahnya dan menceritakan semua pengalamannya. Orang tuanya tidak menanggapi. Mereka hanya berpesan bahwa peralatan canggih tersebut dapat menjadi barang yang berbahaya dan membawa anak itu mendekat ke tempat terlarang yang pernah mereka ceritakan. Si menyangkal, tetapi orang tuanya tetap bersikeras dengan pendapatnya. Si anak hanya dapat bertanya-tanya mengapa orang tuanya tidak dapat memahami kegunaan alat itu. Anak itu hanya dapat memendam kekesalan dan keheranannya.

Esoknya anak itu kembali pergi keluar rumahnya. Di sana ia mendapati bahwa orang-orang asing yang pernah ia temui itu dapat bepergian dengan cepat. Mereka menggunakan alat transportasi yang dapat bergerak dengan cepat. Mereka pergi dengan tangan kosong, kemudian kembali dengan tangan yang penuh dengan buku-buku pelajaran. Anak itu tertarik dengan buku bacaan yang ia lihat. Ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam beberapa buku. Anak itu pergi ke perpustakaan dengan berjalan kaki. Sesampainya di sana ia mendapati bahwa hari sudah menjelang sore. Dengan sedikit terburu-buru ia memilih buku yang dia sukai dan bergegas pulang.

Minggu, 09 Januari 2011

BB Mau di Blok Sama Kemenkominfo?

Untuk kesekian kali Kementrian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan keputusan yang sangat mengejutkan. Yak servis BlackBerry mau diblokir. Kira-kira kaya pake HP BB, tapi servisnya nggak diaktifin. Jadilah BlackBerry yang anda gunakan sama fungsinya seperti HP pada umumnya yaitu cuma buat telpon sama SMS. Mungkin masih bisa internetan, tapi harus cari-cari WiFi atau pake layanan GPRS.

Katanya sih pemblokiran ini dilakukan karena (lagi-lagi) masalah konten porno. Sebetulnya tidak ada yg porno di dalam BB atau dalam jasa yang disediakan oleh RIM. Tapi otak beberapa penggunanya yang porno sehingga mereka rela membuka situs porno melalui browser yang tersedia pada perangkat BlackBerry padahal layarnya kecil dan kurang nikmat untuk menikmati yang porno-porno. Sebetulnya orang-orang inilah yang harus diblokir, bukan seluruh penggunanya.

Mau tau lebih lanjut mengenai pemblokiran ini? Kebetulan saya follow Twitter Bapak Tiftahul Sembiring @tifsembiring. Dan siang tadi beliau post beberapa point alasan dilakukannya pemblokiran. Inilah 8 Point tersebut:

1. Kita minta #RIM agar hormati & patuhi Peraturan perundangan yg berlaku di Indonesia, terkait dg UU 36/1999, UU 11/2008 dan UU 44/2008.

Sepakat sama yang ini. Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung. Next.

2. Kita minta RIM agar buka perwakilan di Indonesia, karena pelanggan RIM di Indonesia untuk Blackberry sdh lbh dari 2 juta. #RIM

Bukannya udah ya Pak? Setau saya RIM udah ada perwakilan di Indonesia (Sumber: detik). Mungkin Bapak masih belum puas dengan kinerja RIM Indonesia, tapi yang jelas Bapak tidak usah meminta mereka sudah hadir diantara kita. Lagian kan mereka baru pindah Pak, masih butuh bimbingan dari orang pusatnya di Kanada. Bapak dulu juga kan dibimbing dulu waktu belajar jalan. Sama seperti saya Pak :)

3. Kita Minta RIM agar membuka service center di Indonesia untuk melayani & mudahkan pelanggan mereka yg juga WNI. #RIM

Saya juga setuju Pak klo ada service center resmi gini. Mungkin RIM Indonesia belum bisa melayani servis ya Pak? Tapi saya yakin untuk hal yang satu ini nggak repot kok. Lha wong sudah ada kantor cabangnya. Tinggal kasih deadline aja Pak suruh buka. Saya yakin mereka juga ga mau kehilangan pelanggan yg jumlahnya ribuan.

4. Kita minta RIM agar merekrut dan menyerap tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional. #RIM

Klo boleh tau, isinya kantor RIM itu WNA ato WNI ya? Hebat juga ya mereka berani bayar banyak WNA suruh menuhin kantornya di Indonesia. Bahkan satpam pun bule. Wooow!!